CCCP u.n.i.t.y
2 July - 1 August 2004

Artists:
Roslisham a.k.a Ise [Visual Artist - Parking Project / Malaysia]
Haryono a.k.a Tubil [Visual Artist - IKJ / Jakarta]
Tasya P. Maulana a.k.a TPM [Visual Artist - Univ. Paramadina / Jakarta]
Arief Rahman a.k.a Arman [Visual Artist - UNJ / Jakarta]
Reza Afisina a.k.a Asung [Visual Artist - ruangrupa / Jakarta]

Residensi artis bulan ini mengundang 5 orang seniman untuk berkarya secara kolaboratif, dalam berbagai presentasi dan diskusi selama 1 bulan.

C.C.C.P u.n.i.t.y. sebagai garis besar, merupakan upaya melihat kembali proses kreatif mereka selama ini. Masing-masing seniman membentuk artikulasi C.C.C.P sendiri untuk membuat satu buku, yang akan direspon oleh seniman lainnya. Sehingga kontribusi tersebut, menjadikan setiap seniman akan saling “memandang” dalam perspektif yang berbeda terhadap satu tema yang dilontarkan oleh para partisipan lain.

Dengan latarbelakang serta pengalaman yang berbeda-beda, tiap partisipan mencoba membuka ruang dialog dalam artian yang luas. Dalam perjalanan proyek residensi ini, dilakukan satu presentasi partisipan C.C.C.P. dengan beberapa mahasiswa IKJ guna bertukar pengalaman. Membuka ruang dialog adalah salahsatu misi dari proyek ini.

Maka Muncullah ide-ide yang kemudian menjadi bingkai dalam proyek residensi ini. Ise menawarkan Collaborative Chaos Collective Contemporary Project bersama pengertian lebih pada bagaimana kolaborasi dan kolektif merupakan dasar awal seluruh residensi ini, serta pengertian Chaos yang lebih pada transisi dirinya yang harus beradaptasi dengan kebiasaan-kebiasaan di Jakarta selama sebulan ini khususnya. Terutama dengan permasalahan bahasa yang sangat menarik baginya.

Tubil tampil lebih personal dengan Creature Control Camouflage Project. Intensi terakhirnya yang lebih banyak pada performance/ing arts, serta pembawaannya yang tenang dan cenderung terlihat serius untuk berpikir memang membuatnya mempertanyakan selalu mengenai bagaimana individu mengontrol dirinya sendiri dari lingkungannya, terutama lebih secara adaptatif untuk merespon keadaan ketika hal itu sangat rentan dengan kamuflase.

Tasya membicarakan tentang Confusing Creative Collaborative Poser, situasi yang terasa sangat mengganggunya dengan kesadaran akan sesuatu. Tentang bagaimana banyak teman-teman kampusnya yang tak bisa membedakan antara Che Guevara dengan Zack de la Rocha pada t-shirtsnya, atau lambang Anarchy yang kehilangan esensinya bersama komoditi. Ia menganggapnya sebagai poser demi style, yang didalamnya terlihat bagaimana identitas sangat ditentukan oleh apa yang akan dikatakan orang lain dari atribut yang dikenakannya.

Asung kemudian dengan artikulasi Collaborative Consume on Cosmetic to the Party, karena pesta adalah wilayah ramai dimana di dalamnya ada suatu keadaan yang memaksa untuk tampil dengan cara tertentu. Dan menjadi menarik ketika tampilan tersebut juga harus terbebani dengan predikat awal sebelumnya. Menjadi seniman baginya, adalah sadar dengan tuntutan ruang, sangat adaptatif dengan caranya sendiri seperti bagaimana Ise sendiri melihatnya dalam konteks eksistensialisme terhadap suatu wilayah.

Seluruh hasil residensi akan dipresentasikan sebagai eksplorasi perwujudan isi buku, yang dapat berbentuk instalasi, obyek, ataupun performance.



opening: Sunday, 1 August 2004 (16.00)
exhibition - open daily: 2 - 8 August 2004 (12.00 - 17.00)


Dalam program artists residensi ini ruangrupa mengundang seorang seniman dari Kuala Lumpur - Malaysia dan seorang seniman dari Jakarta yang akan tinggal dan bekerja di ruangrupa ditambah dengan 3 mahasiswa seni serta berinteraksi dengan lingkungan dan fenomena urban di Jakarta selama satu bulan.

(..back..)